// ASM Blog // On-Rabu, 20 April 2016


Apa itu Reklamasi?
reklamasi berasal dari kosa kata dalam Bahasa Inggris, to reclaim yang artinya memperbaiki sesuatu yang rusak. Secara spesifik dalam Kamus Bahasa Inggris-Indonesia terbitan PT. Gramedia disebutkan arti reclaim sebagai menjadikan tanah (from the sea). Masih dalam kamus yang sama, arti kata reclamation diterjemahkan sebagai pekerjaan memperoleh tanah.

Sedangkan pengertiannya secara ilmiah dalam ranah ilmu teknik pantai, reklamasi adalah suatu pekerjaan/usaha memanfaatkan kawasan atau lahan yang relatif tidak berguna atau masih kosong dan berair menjadi lahan berguna dengan cara dikeringkan. Misalnya di kawasan pantai, daerah rawa-rawa, di lepas pantai/di laut, di tengah sungai yang lebar, ataupun di danau.
Tujuan utama reklamasi adalah menjadikan kawasan berair yang rusak atau tak berguna menjadi lebih baik dan bermanfaat. Kawasan baru tersebut, biasanya dimanfaatkan untuk kawasan pemukiman, perindustrian, bisnis dan pertokoan, pertanian, serta objek wisata.

Opini Saya tentang Reklamasi Pantai Di Jakarta
Jadi, Reklamasi pantai di Jakarta itu menurut saya  harus dilakukan karena beberapa hal berikut ini :

1. Jakarta adalah Kota Maju
       Impian pasangan Jokowi-Ahok saat kampanye dan terpilih sebagai pemimpin DKI pada tahun 2012 adalah mewujudkan Jakarta Baru. Jakarta yang bersih, rapi, modern, nyaman, aman, dan tentunya bebas dari praktik korupsi, kolusi, maupun nepotisme.
      Jokowi maupun Ahok mempertimbangkan untuk melanjutkan atau tidak memperpanjang beberapa program wrisan pemimpin sebelumnya. Normalisasi sungai dan waduk, perombakan pelayanan dan transportasi publik, serta reklamasi Pantai Utara merupakan program-program yang harus dilanjutkan untuk kepentingan warga Jakarta.
      Jakarta butuh itu semua, butuh identitas untuk diakui sebagai salah satu kota maju di dunia. Cerita lama Jakarta kumuh, penuh pohon bambu dan kelor, dan ketinggalan zaman tidak perlu diulang kembali. Jakarta tak hanya akan selevel dengan Rotterdam atau Singapura, kota yang berusia 488 tahun itu akan bersaing dengan Manhattan, Dubai, Tokyo, Hong Kong, atau bahkan Atlantis.

2. Banjir di Jakarta Dapat Ditanggulangi dengan Reklamasi
      Berdasarkan hasil penelitian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), penurunan muka tanah di Jakarta mencapai 18 sentimeter per tahun. Hal ini akibat ekstraksi atau pencurian air tanah oleh pengelola gedung-gedung bertingkat maupun perumahan.
       Hal ini tak luput dari pengamatan para pemimpin DKI, termasuk Ahok. Ahok setuju untuk memperpanjang perizinan reklamasi dari Gubernur terdahulu, yakni Fauzi Bowo. Jangan tanya mengapa Ahok tidak menghukum tegas pelaku praktik ekstraksi air tanah dan malah membangun pulau baru serta tanggul raksasa di Pantai Utara Jakarta. Saya sendiri bingung menjawabnya.

3. Pantai Utara Jakarta Sangat Kotor
        Siapa yang pernah berkunjung ke Taman Impian Jaya Ancol atau Pelabuhan Tanjung Priok, pasti setidaknya pernah melihat kesegaran dan wewangian semerbak khas Pantai Utara Jakarta. Tiada yang menandingi kejernihan air dan deburan ombak nan syahdu di pantai tersebut. Konon, keindahannya mengalahkan Pantai Gili Trawangan di Lombok dan pantai-pantai yang ada di Pulau Bunaken.
      Ahok perlu didukung sebab ia berpendapat tempat yang banyak sampah, lumut, dan terkontaminasi harus direklamasi. Setelah direklamasi, tak ada satu pun pantai di dunia yang sanggup menyaingi keindahan Pantai Utara Jakarta dengan air tawarnya yang dapat diciduk dan dinikmati langsung oleh siapa pun. Ini merupakan ide brilian untuk mewujudkan Jakarta Baru.

4. Jakarta Butuh Pendapatan Pajak Lebih Banyak
      Menurut Vice President Director and Chief Operating Officer Jakarta PT. Intiland Development Tbk, Suhendro Prabowo, yang diwawancarai Kompas.com, harga kavling kanal yang ada di atas tanah reklamasi sekitar Rp 30 juta per meter persegi. Hampir dua kali lipat dibanding yang ada di darat dengan harga sektiar 15 juta hingga 20 juta per meter persegi.
      Inilah celah yang dilihat oleh Ahok untuk meningkatkan pendapatan daerah. Bisa dibayangkan betapa fantastis uang bagi hasil kepemilikan dan pajak yang masuk ke kantong kas daerah. Peduli setan dengan penyerapan anggaran yang minim, toh ini demi kemaslahatan warga ibu kota tujuh turunan.

5. Pengembang Properti, Pembeli, dan Turis Harus Dimanjakan
      Alasan paling masuk akal pengerjaan proyek reklamasi adalah memprioritaskan orang-orang kaya. Mereka harus dibuatkan pulau sendiri, lengkap dengan apartemen, hotel, pusat perbelanjaan, perkantoran, ruko, dan lapangan golf. Jika tidak dimanjakan, bukan tidak mungkin mereka akan menabur uang di daerah lain.
      Jakarta bukan tempat buat si miskin, yang biasa tinggal di atas tanah negara dan tidak taat membayar pajak. Jangankan membayar pajak, makan sehari-hari saja sulit.

Tetapi juga :
1. kawasan reklamasi itu mahal
Lebih-lebih bila negara atau kota pelaku reklamasi tidak punya quarry sendiri. Dengan membeli material urugan secara selundupan saja perlu biaya yang mahal, apalagi bila dilakukan secara legal.
2. Jakarta Bisa menjadi kota perairan.
Akibatnya Jakarta akan terkena dampak banjir yang diakibatkan dari Reklamasi itu sendiri. Karena area laut akan lebih landai akibat reklamasi, yang menyebabkan air luapan sungai tidak bisa mengalir dengan cepat ke lautan. Dikarenakan hasil pengerukan membuat penurunan muka tanah di Jakarta mencapai 18 sentimeter per tahun.


So, kesimpulan dari saya adalah …
Pada dasarnya, membuat reklamasi di Jakarta ataupun Pantai di Jakarta ada untung ruginya.seperti  reklamasi dalam proyek ini akan berdampak besar terhadap lingkungan pantai utara Jakarta. Teluk Jakarta bakal mengalami perubahan ekosistem akibat peruntukan lahan. Selain itu, aliran sungai yang kian panjang dipastikan akan memperburuk banjir di Jakarta. Terlebih area laut akan lebih landai akibat reklamasi, yang menyebabkan air luapan sungai tidak bisa mengalir dengan cepat ke lautan. Dan juga Jika Hasil reklamasi ini sudah tercapai, kita akan merasakan kenikmatan udara segar dan sejuk, karena reklamasi ini membuat tanah kita meninggi asalkan reklamasi ini dibuat dengan sebaik-baiknya tanpa ada campur tangan dari orang-orang yang jahat.

Sumber :

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Diberdayakan oleh Blogger.