- Home »
- KESAMAAN DERAJAT
// ASM Blog
// On-Kamis, 26 November 2015
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Stratifikasi sosial atau pelapisan sosial adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang menempatkan seseorang pada kelas-kelas sosial sosial yang berbeda-beda secara hierarki dan memberikan hak serta kewajiban yang berbeda-beda pula antara individu pada suatu lapisan sosial lainnya.
Dalam hal ini, stratifikasi sosial terbentuk
dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat. Pada dasarnya
stratifikasi sosial terbagi atas persamaan derajat yang dimiliki oleh suatu
kelompok hingga membentuk lapisan sosial di masyarakat.Stratifikasi sosial
sendiri memiliki sifat positif di masyarakat, contohnya adalah stratifikasi
sosial yang sengaja dibentuk untuk tujuan bersama. Stratifikasi yang sengaja
disusun untuk mencapai tujuan tertentu biasanya berkaitan dengan wewenang dan
pembagian kekuasaan resmi dalam organisasi formal atau politik.Akhir-akhir ini
sering timbul pertikaian karena perbedaan-perbedaan kecil yang sedikit
menyinggung masalah sosial dan juga kesamaan derajat. Maka kami sebagai
mahasiswa memiliki bentuk kepedulian untuk memberikan kontribusi ini minimal
dengan menyusun makalah yang berkaitan dengan berbagai pengetahuan
akan Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat.
2.
TUJUAN
·
Pemenuhan nilai tugas mata kuliah ilmu sosial
dasar tahun ajaran 2014/2015.
·
Pembahasan lebih detail tentang pelapisan
sosial dan persamaan derajat.
·
Mengetahui teori pelapisan sosial dan persamaan
derajat.
·
Mengetahui dasar-dasar pembentukan pelapisan
sosial.
·
Mengetahui tentang ciri-ciri dari elite dan
massa.
PEMBAHASAN
1.
PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan sosial adalah golongan manusia yang
ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran tertentu. Pelapisan sosial
merupakan gejala yang bersifat keseluruhan . Di dalam masyarakat mana pun,
pelapisan sosial selalu ada .Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyebut
bahwa selama dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai, maka dengan sendirinya
pelapisan sosial terjadi. Wujudnya bisa dilihat dalam lapisan-lapisan
masyarakat diantaranya ada kelas sosial tinggi, sedang dan rendah. Dasar tinggi
dan rendahnya lapisan sosial seseorang itu disebabkan oleh bermacam-macam
perbedaan, seperti kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai sosial itu .Pelapisan
sosial menurut Drs. Robert M.Z. Lawang adalah penggolongan orang-orang yang
termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis
menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise. Pelapisan sosial menurut
Pitirim A. Sorokin adalah perbedaan penduduk / masyarakat ke dalam
lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis).Pitirim A. Sorokin dalam
karangannya yang berjudul “Social Stratification” mengatakan bahwa sistem
lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam
masyarakat yang hidup teratur. Dapat disimpulkan bahwa pelapisan sosial adalah
pembedaan antar warga dalam masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial secara
berkasta.
1.
Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial
Ukuran yang dominan dalam pembentukan pelapisan
sosial pada masyarakat adalah sebagai berikut:
1.
Ukuran kekayaan Kekayaan (materi
atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam
lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak
mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian
pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam
lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat dari tempat tinggal atau
barang-barang tersier yang dimilikinya.
2.
Ukuran kekuasaan dan wewenang
Seseorang
yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan
teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan.
Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya
dalam masyarakat biasanya dapat menguasai atau disegani orang-orang lain yang
tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan
kekayaan.
3.
Ukuran kehormatan Ukuran
kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan.
Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari
sistem pelapisan sosial masyarakatnya.
4.
Ukuran ilmu pengetahuan Ukuran
ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai
ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan
menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang
bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam
gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang,
misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional
seperti profesor.Ukuran-ukuran diatas tidaklah bersifat limitatif (terbatas),
tetapi masih ada ukuran-ukuran lain yang dapat dipergunakan. Akan tetapi,
ukuran-ukuran diatas yang menonjol sebagai dasar timbulnya pelapisan sosial
dalam masyarakat. Jadi kriteria pelapisan sosial pada hakikatnya tergantung
pada sistem nilai yang dianut oleh anggota-anggota masyarakat yang
bersangkutan.
2.
SIFAT STRATIFIKASI SOSIAL
3.
Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social
Stratification)
Pada stratifikasi sosial tertutup membatasi
kemungkinan berpindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan lain baik yang
merupakan gerak ke atas dan gerak ke bawah. Satu-satunya jalan untuk menjadi
anggota dalam stratifikasi sosial tertutup adalah kelahiran. Stratifikasi
sosial tertutup terdapat dalam masyarakat feodal dan masyarakat berkasta.
1.
Stratifikasi Sosial Terbuka (Open Social
Stratification)
Dalam stratifikasi sosial terbuka kemungkinan
untuk pindah dari satu lapisan ke lapisan lain sangat besar. Stratifikasi
sosial terbuka memberikan kesempatan kepada seseorang untuk berpindah lapisan
sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan bagi masyarakat yang kurang
cakap dan tidak beruntung bisa jatuh ke lapisan sosial di bawahnya
2.
Beberapa Teori Tentang Pelapisan Sosial Pelapisan
masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas :¨ Kelas
atas (upper
class)¨ Kelas bawah (lower
class)¨ Kelas menengah (middle
class)¨ Kelas menengah ke bawah (lower
middle class)Berikut pendapat dari beberapa ahli mengenai teori-teori
tentang pelapisan masyarakat, seperti:Ø Aristoteles membagi
masyarakat berdasarkan golongan ekonominya sehingga ada yang kaya, menengah,
dan melarat.Ø Prof.Dr.Selo Sumardjan dan Soelaiman
Soemardi SH.MA menyatakan bahwa selama di dalam masyarakat ada
sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu
yang dihargainya makan barang itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan
adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat.Ø Vilfredo
Pareto menyatakan bahwa ada 2 kelas yang senantiasa berbeda setiap
waktu, yaitu golongan elite dan golongan non elite.Ø Gaotano
Mosoa, sarjana Italia. menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat dari
masyarakat yang sangat kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling
maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas yang pemerintah
dan kelas yang diperintah.Ø Karl
Marx, menjelaskan secara tidak langsung tentang pelapisan masyarakat. Ia
menggunakan istilah kelas yang menurutnya, pada pokoknya ada 2 macam di
dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi
lainnya dan kelas yang tidak mempunyai dan hanya memiliki tenaga untuk
disumbangkan di dalam proses produksi.
1.
KESAMAAN DERAJAT
Hubungan antara manusia dan lingkungan masyarakat
pada umumya terjadi secara timbal balik. Artinya, setiap orang sebagai anggota
masyarakat, mempunyai hak dan kewajiban, baik tehadap masyarakat maupun
pemerintah negara. Beberapa hak dan kewajiban ditetapkan dalam undang-undang
sebagai hak dan kewajiban asasi. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan
hak yang diberikan dalam berbagai sektor kehidupan. Hak inilah yang banyak
dikenal dengan hak asasi manusia.Persamaan derajat adalah persamaan yang
dimiliki oleh diri pribadi kepada diri orang lain ataupun masyarakat, biasanya
persamaan derajat itu dapat dinyatakan dengan HAM (Hak Asasi Manusia) yang
telah diatur dalam UUD 45 pasal 1, pasal 2 ayat 1, pasal 7 tentang persamaan
hak.
1.
Persamaan Hak
Adanya kekuasaan negara seolah-olah hak
individu dirasakan sebagai sesuatu yang mengganggu,karena dimana kekuasaan itu
berkembang, terpaksalah ia memasuki lingkungan hak manusia pribadi dan
berkuranglah batas yang dimiliki hak-hak pribadi yang dimiliki itu.
2.
Persamaan derajat di Indonesia
Persamaan derajat adalah persamaan nilai, harga
taraf yang membedakan makhluk yang satu dengan makhluk yang lainnya. Harkat
manusia adalah nilai manusia sebagai makhluk tuhan yang dibekali cipta, rasa,
karsa dan hak-hak serta kewajiban asasi manusia. Martabat adalah tingkatan
harkat kemanusiaan dan kedudukan yang terhormat.sedangkan kesamaan derajat
adalah tingkatan, martabat dan kedudukan manusia sebagai makhluk tuhan yang
memiliki kemampuan kodrat,hak dan kewajiban.
3.
Pasal-Pasal Dalam UUD 1945 Tentang Persamaan
Hak
a) Pasal
27 Ayat 1, berisi mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang
dimiliki warga negara yaitu menjunjung tinggi hukum dan pemerintahanAyat
2, berisi mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan.
b) Pasal
28 Ditetapkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menyampaikan
pikiran lisan dan tulisan.
c) Pasal
29 Ayat 1 kebebasan memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara.
d) Pasal
31 Ayat 1 dan 2, yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran.
1.
ELITE
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi II
– 1995) menyebut elite adalah “orang orang terbaik atau pilihan di suatu
kelompok,” dan “kelompok kecil orang terpandang atau berderajat tinggi (kaum
bangsawam, cendekiawan dan lain-lain)”.Sumber lain mendefinisikan elite adalah
sebagai suatu minoritas pribadi-pribadi yang diangkat untuk melayani suatu
konektivitas dengan cara yang bernilai sosial.Golongan elite sebagai minoritas
sering ditampakkan dengan beberapa bentuk penampilan antara lain:1)
Elite menduduki posisi yang penting dan cenderung merupakan poros kehidupan
masyarakat secara keseluruhan.2) Faktor utama
yang menentukan kedudukan mereka adalah keunggulan dan keberhasilan yang
dilandasi oleh kemampuan baik yanag bersifat fisik maupun psikhis, material
maupun immaterial, merupakan heriditer maupun pencapaian.3)
Dalam hal tanggung jawab, mereka memiliki tanggung jawab yang lebih besar jika
dibandingkan dengan masyarakat lain.4) Ciri-ciri
lain yang merupakan konsekuensi logis dari ketiga hal di atas adalah imbalan
yang lebih besar yang diperoleh atas pekerjaan dan usahanya.Dalam pengertian
yang umum elite itu menunjukkan sekelompok orang yang dalam masyarakat yang menempati
kedudukan tertinggi. Dalam arti lebih yang khusus dapat diartikan sekelompok
orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang
memegang kekuasaan.Dalam istilah yang lebih umum elite dimaksudkan kepada
“posisi di dalam masyarakat di puncak struktur-struktur sosial yang terpenting,
yaitu posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan aparat kemiliteran, politik,
agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas”.Tipe masyarakat dan sifat
kebudayaan sangat menentukan watak elite. Contohnya : dalam masyarakat industri
watak elitenya berbeda sama sekali dengan elite di dalam masyarakat primitif.
Di dalam suatu lapisan masyarakat tentu ada sekelompok kecil yang mempunyai
posisi kunci atau mereka yang memiliki pengaruh yang besar dalam mengambil
berbagai kebijaksanaan. mereka itu mungkin para pejabat, ulama, guru, petani
kaya, pedagang kaya, pensiunan dan lainnya lagi.Menyebutkan Fungsi elite dalam
memegang strategiDalam suatu kehidupan sosial yang teratur, baik dalam konteks
luas maupun yang lebih sempit selalu ada kecenderungan untuk menyisihkan satu
golongan tersendiri sebagai satu golongan yang penting, memiliki kekuasaan dan
mendapatkan kedudukan yang terkemuka jika dibandingkan dengan massa. Penentuan
golongan minoritas ini didasarkan pada penghargaan masyarakat terhadap
berbagai peranan yang dilancarkan dalam kehidupan masa kini serta
meletakkan,dasar-dasar kehidupan yang akan datang.Golongan minoritas yang
berada pada posisi atas secara fungsional dapat berkuasa dan menentukan dalam
studi sosial dikenal dengan elite.MASSA
Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain
yang elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal menyerupai keramaian, tapi
yang secara fundamental berbeda dengannya dalam hal-hal yang lain.
Massa diwakili oleh orang-orang yang berperan serta dalam perilaku massal
sepertinya mereka yang terbangkitkan minatnya oleh beberapa peristiwa nasional,
mereka yang menyebar di berbagai tempat, mereka yang tertarik pada suatu
peristiwa pembunuhan sebagai diberitakan dalam pers, atau mereka yang
berperanserta dalam suatu migrasi dalam arti luas.
1.
Ciri-Ciri Massa
Terhadap beberapa hal yang penting sebagian
ciri-ciri yang membedakan di dalam massa :
1.
Keanggotaannya berasal dari semua lapisan
masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas
yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tingkat kemakamuran atau kebudayaan yang
berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai massa misalnya orang-orang
yang sedang mengikuti suatu proses peradilan tentang pembunuhan misalnya
melalui pers.
2.
Massa merupakan kelompok yang anonim, atau
lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonim.
3.
Sedikit sekali interaksi atau bertukar
pengalaman antara anggotaanggotanya.
4.
Terdiri dari orang-orang dalam segala lapangan
dan tingkatan sosial.
5.
Anonim dan heterogen.
6.
Tidak terdapat interaksi dan interelasi.
7.
Tidak mampu bertindak secara teratur.
8.
Adanya sikap yang kurang kritis, gampang
percaya pada pihak lain, amat sugestible (mudah dipengaruhi).
Kesimpulan
·
Pelapisan social adalah perbedaan dalam
masyarakat yang masuk ke dalam susunan bertinkat atau seperti kasta.
·
Faktor-faktor yang membentuk Pelapisan Sosial
(Stratifikasi Sosial) adalah Kekayaan, Kekuasaan atau Kewenangan, Kehormatan,
dan Ilmu Pengetahuan.
·
Sifat stratifikasi social tertutup yaitu
membatasi perpindahan lapisan social seseorang. Sedangkan stratifikasi social
tertutup memungkinkan seseorang berpindah lapisan sesuai kemampuan yang
dimilikinya.
·
Kesamaan derajat adalah kesamaan diri sendiri
kepada orang lain dan masyarakat, yang dinyatakan sebagai Hak Aasi
Manusia.
·
Elite adalah golongan teratas atau menempati
puncak struktur social yang terpenting dan mepunyai keunggulan dalam pencapaian
di bidang mereka.
·
Massa adalah pengelompokan menyerupai keramaian
yang berasal dari segala tingkatan social dan berbagai lapisan masyarakat
Sumber :
Diberdayakan oleh Blogger.