- Home »
- FENOMENA PERUBAHAN KEGEMARAN MASYARAKAT AKAN ADANYA BUDAYA KOREA
// ASM Blog
// On-Minggu, 29 Mei 2016
Kebudayaan adalah hasil karya pemikiran
manusia yang dilakukan dengan sadar dalam kehidupan kelompok. Unsur-unsur
potensi budaya yang ada pada manusia antara lain pikiran (cipta), rasa, dan
kehendak (karsa). Untuk menjadi manusia sempurna, ketiga unsur kebudayaan
tersebut tidak dapat dipisahkan. Dalam hubungan ini Ki Hajar Dewantara
menyatakan bahwa “Kebudayaan adalah buah budi manusia dalam hidup
bermasyarakat”.
Kebudayaan bersifat dinamis.
Kebudayaan selalu berubah seiring perkembangan zaman. Perubahan kebudayaan ini
telah terjadi sejak zaman pra-sejarah yaitu berubahnya pola hidup berburu dan
meramu menjadi pola hidup bercocok tanam tingkat lanjut dan perundagian.
Perubahan kebudayaan disebabkan oleh banyak faktor, salah satu
faktor pendukungnya adalah adanya kontak dengan kebudayaan lain. Pada era
modernisasi, perubahan kebudayaan berlangsung sangat cepat karena pengaruh
kemajuan teknologi. Budaya asing dapat masuk ke Indonesia sewaktu-waktu dan
membuat perubahan yang signifikan mulai dari pola pikir, perilaku, sampai pola
hidup masyarakat.
Globalisasi budaya pop Korea atau yang
lebih dikenal dengan Korean Wave(Hallyu) ini berhasil
mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia. Berbagai produk budaya Korea mulai
dari drama, film, lagu, fashion, hingga produk-produk industri tidak
hanya mewabah di kawasan Asia tetapi sudah merambah ke Amerika dan Eropa.
Munculnya
pengaruh budaya Korea
Drama Korea merupakan penyebab dari
mulainya hallyu di berbagai negara. Warga Korea Selatan suka menonton drama dan
film dan mendengar musik. Perusahaan TV Korea rela mengeluarkan biaya besar
untuk memproduksi drama dan beberapa diantaranya yang mencetak kesuksesan akan
diekspor ke luar negeri.
Film Korea, bersama drama TV dan musik
pop, merupakan produk utama Hallyu yang dinikmati tidak hanya di dalam negeri,
namun juga di berbagai negara. Pada awalnya, film hongkong yang mendominasi
bioskop di Asia, namun dengan kehadiran Hallyu, mulai tersaingi oleh Film
Korea. Film produksi Korea Selatan dikenal karena alur ceritanya yang kuat dan
genre yang bervariasi sehingga menarik banyak penonton.
Dari tahun 2002-2005 drama-drama Korea
yang populer di Indonesia antara lain: Endless Love, Winter Sonata, Love Story
from Harvard, Glass Shoes, All In, Memories in Bali, Sorry I Love You yang
merupakan serial drama melankolis. Drama komedi romantis muncul berikutnya,
antara lain: Full House, Sassy Girl, Princess Hours. Dan pada tahun 2008-2009
drama Korea yang banyak mendapatkan perhatian lebih dari remaja adalah Boys
Before Flower (BBF). Berikut ini sisi menarik drama Korea yang mampu menyedot
banyak perhatian bagi remaja:
1. Cerita yang Tak Biasa
Selama ini orang selalu disuguhi tontonan
yang isinya berkisar pahlawan yang tak pernah kalah dan film romantis yang tak
pernah luput dari adegan seks, meski hanya sedikit dan tidak cocok ditonton
anak dibawah umur, dan ceritanya yang selalu berulang-ulang. Ini berbeda dengan
drama Korea. Jalan ceritanya yang sulit untuk ditebak. Drama biasanya bekisar
pada kisah percintaan, keluarga dan bisnis.
2. Fisik Aktris dan Aktor
Fisik yang tak terlalu berbeda membuat
orang merasa dekat dengan Korea. Aktris yang cantik, berkulit putih, aktor yang
ganteng, dam tinggi seperti aktor hollywood membuat orang tidak jenuh untuk
melihatnya. Banyak orang yang penasaran dan ingin menonton drama.
3. Korea gara-gara fisik pemainnya.
Kebudayaan Norma sosial dan etika kesopanan yang
bermuara dari nilai-nilai ketimuran masih dipegang teguh dan selalu ada di
setiap film, menjadi daya tarik tersendiri. Drama Korea selalu manampilkan
kesopanan, seperti selalu membungkukkan badan setiap kali bertemu dan akan
pergi, selalu menundukkan kepala saat berbicara dengan orang yang lebih tua
atau tinggi jabatannya. Drama Korea juga banyak menampilkan kisah-kisah
berlatar belakang sejarah dan kebudayaan Korea. Disini seseorang bisa belajar
bahwa meski Korea termasuk negara modern, namun mereka tetap berpegang teguh
pada adat timur. Inilah yang membuat Drama Korea enak ditonton karena tidak
melupakan akar budaya.
Alternatif Tontonan
Terbatasnya pilihan tontonan memang
menjadi salah satu penyebab meledaknya dari negeri ginseng ini. Orang sudah
jenuh dengan suguhan-suguhan film barat yang sejak puluhan tahun lalu. Namun
bagi yang terbiasa menonton film barat dimana tempo ceritanya yang cepat dan
cenderung praktis mungkin kurang suka dan sabar menonton drama Korea.
Seiring dengan drama Korea yang semakin diterima di Indonesia, muncul
pula kegemaran akan grup musik pria (boyband) dan wanita (girlband). K-Pop
alias boyband dan girlband asal Korea disukai oleh banyak remaja mulai dari
personilnya yang keren, ganteng, cantik dengan wajah oriental mereka kemudian
lagu, aksi dance, gaya rambut, sampai style fashion mereka yang unik dianggap
sebagai trendsetter masa kini. K-Pop yang booming banget di berbagai negara,
termasuk Indonesia, seperti : Girls Generation, DBSK, Super Junior, Shinee,
Teen Top, MBLAQ, BigBang, 2PM, dan masih banyak lainnya ini memberikan efek
yang cukup besar di Indonesia.
Model baju sekarang ini sangat bervariasi. Model-model yang trendy sangat
diminati banyak orang. Baru-baru ini model pakaian Korea telah berhasil
memasuki pasaran penjualan pakaian Indonesia. Pakaian Korea ini pun sangat
diminati para kaula muda / remaja. Model baju yang sangat diminati remaja putri
saat ini adalah long dress. Remaja putri lebih percaya diri bila mengenakan
baju Korea.
Dampak
dari budaya Korea terhadap Budaya Indonesia
Dibawah ini beberapa dampak
positif masuknya budaya Korea
terhadap Budaya Indonesia :
1. Menginspirasi dunia musik Indonesia
menjadi lebih berwarna. Hal ini terbukti dengan adanya korean wave di Indonesia
dengan adanya boyband atau girlband indonesia yang baru bermunculan setelah
adanya wabah kpop
2. Kecitaan terhadap musik semakin tinggi.
3. Style berpakaian yang modis , gaya
rambut, aksesoris yang lebih bervarisasi dan beraneka ragam.
4. Menambah devisa negara. Dengan
banyaknya artis korea yang datang ke Jakarta untuk menggelar konser seperti Super Junior yang secara tidak langsung mempromosikan indonesia sebagai
tujuan menarik para wisatawan asing yang berasal dari korea.
5. Memeperat hubungan kerjasama
dimplomatik dengan negara korea tersebut.
6. Menembah referensi tempat-tempat
pariwisata yang di indah di negara Korea dengan menonton drama korea.
Selain dampak positif ada juga dampak
negatif yang ditimbulkan oleh
masuknya budaya korea :
1. Acuh tak acuh terhadap budaya
tradisional Indonesia
2. Lebih menyukai budaya korea ketimbang
budaya asli Indonesia yang bersifat monoton.
3. Terlalu fanatik terhadap boyband atau
girlband sehingga melupakan kewajiabannya misalnya seorang pelajar rela bolos
sekolah demi melihat artis korea yang datang berkunjung ke Indonesia.
4. Meniru gaya hidup dari artis-artis
korea yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.
Cara
mengatasi Dampak budaya Korea
Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal
yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa namun kita
harus tetap menjaga agar budaya kita tidak luntur.
Langkah-langkah untuk mengantisipasinya adalah antara lain dengan
cara:
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang
tangguh, misalnya semangat mencintai produk dalam negeri. Memakai
pakaian, sepatu atau perlengkapan made in Indonesia salah satu contoh untuk
mengatasi budaya- budaya asing yang ada di Indonesia.
2. Lebih selektif terhadap budaya
asing/korea yang masuk ke Indonesia. Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya asing sangat lah perlu dilakukan, dalam hal ini budaya korea yang
bersifat baik untuk perkembangan kemajuan di indonesia bisa menjadi panutan
seperti hal nya mepunyai etos kerja yang tinggi, tehknologi dll. Nilai-nilai
budaya asing yang sesuai dengan budaya bangsa dapat diserap sehingga akan
memperkaya nilai budaya bangsa , sedangkan budaya yang bersifat tidak baik
langsung di tinggalkan seperti hal nya dalam cara berpakaian yang tidak baik.
3. Menanamkan dan mengamalkan nilai-
nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya,
4. Melaksanakan ajaran Agama dengan
sebaik- baiknya dan Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik,
ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa
5. Mengenali, memelihara dan
mengembangkan budaya nasional sebagai jati diri bangsa dengan cara mengirimkan
misi kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah keluar negeri. Selain itu, dapat
dilakukan dengan menayangkan dan menyiarkan kebudayaan dan kebudayaan nasional
melalui berbagai media, mengadakan seminar membahas kebudayaan daerah sebagai
budaya nasional, serta pelestarian dan pewarisan dan pewarisan daerah yang
dapat mendorong persatuan dan kesatuan bangsa.
6. Lebih mempromosikan kebudayaan kesenian
Indonesia agar masyarakat tertarik untuk ikut melestarikan kebudayaan indonesia
tersebut. Jangan sampai kebudayaan kita di akui oleh negara lain misalnya
seperti atik yang mereka akui itu adalah pakaian tradisional yang berasal dari
negaranya, reog ponorogo, yang seharusnya berasal dari Jawa Timur, dengan
mudahnya mereka mengakui kalau itu adalah kesnian yang berasal dari negaranya,
begitu juga dengan alat musik angklung, lagu rasa sayange, bahkan rendang
sampai mereka akui adalah makanan yang berasal dari Negara mereka.
Sumber :
- http://ariedoger.blogspot.co.id/2016_05_01_archive.html
- https://id.wikipedia.org/wiki/Hallyu
Sumber :
- http://ariedoger.blogspot.co.id/2016_05_01_archive.html
- https://id.wikipedia.org/wiki/Hallyu
Diberdayakan oleh Blogger.